Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2022

ISLAM DAN GLOBALISASI

Gambar
 HUBUNGAN ANTARA ISLAM DAN GLOBALISASI Terma globalisasi bukan istilah yang asing bagi telinga, dikarenakan istilah ini sering digunakan dalam berbagai aspek; politik, ekonomi, dan budaya. meskipun istilah globalisasi begitu populer, tetapi kita tetap kesulitan untuk mendefiniskannya. Hal ini dikarenakan istilah ini mengandung makna yang saling terkait dengan berbagai bidang, baik ekonomi, sosial budaya, politik, dan ideologi (Ibrahim Abu Rabi, 2000:10). Globalisasi merupakan sebuah fenomena perubahan yang tidak mungkin dihindari dan dicegah. Perkembangan teknologi informasi begitu cepat, semenjak teknologi satelit dan interet ditemukan, jagat raya ini menjadi bagai sebuah desa kecil. Satu biji jarum jatuh di salah satu belahan dunia, maka belahan dunia lain akan dapat segera mengetahuinya . Beranjak dari kenyaataan diatas, maka masih relevan rasayanya kita bertanya: Apa hakikat sebenarnya dari globalisasi? Apakah islam mengenal konsep globalisasi? Bagaimana cara menjaga identitas musl

ISLAM NUSANTARA DALAM PANDANGAN NAHDLATUL ULAMA

Gambar
ISLAM NUSANTARA DALAM PANDANGAN NAHDLATUL ULAMA Akhir-akhir ini, wacana "Islam Nusantara" menyita perhatian masyarakat Islam di Indonesia. Apa relasi Islam Nusantara dengan Nahdlatul Ulama sehingga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memosisikannya sebagai narasi besar Muktamar ke-33 NU di Jombang pada 1-6 Agustus 2015 nanti? Saya ingin mengemukakan beberapa fakta. Pertama, konsentrasi PBNU lima tahun terakhir untuk menghindari politik praktis memunculkan fenomena cukup banyak kiai dan anak muda NU aktif dan menggerakkan lembaga unit kerja PBNU. Maka, lahirlah karya besar sumbangsih warga NU, di antaranya kitab Ahkamul Fuqaha (2011) yang berisikan putusan hukum NU 1926-2010, Thariqatul Hushul ‘ala Ghayatil Wushul (2012) karya KH A Sahal Mahfudh, kajian bidang ushul fikih Fathul Mujib al-Qarib (2014) karya KH Afifuddin Muhajir dalam bidang fikih. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, di antaranya Enskilopedia Nahdlatul Ulama (2013) tentang khazanah keislaman nusantara; Atlas Wal

HUMANISME ISLAM DALAM PANDANGAN ABDURRAHMAN WAHID

Gambar
SEPERTI INI TERNYATA HUMANISME ISLAM DALAM PANDANGAN ABDURRAHMAN WAHID      Akar kesejarahan humanisme dapat dilacak melalui fase perkembangan gerakan sejak kemunculannya. Istilah humanisme sendiri mulai dipopulerkan oleh para pemikir abad ke-14 M menjelang berakhirnya jaman Pertengahan hingga masa Renaisans. Pada masa peralihan tersebut pemikiran manusia mengalami suatu lompatan besar serta perubahan paradigmatik yang sangat mendasar dari perbincangan makrokosmos (tentang alam semesta) ke diskursus mikrokosmos (tentang manusia). Pada abad ke-14 ini, seni serta sastra Yunani-Romawi kuno ditemukan kembali dan dijunjung tinggi dimana karya-karya Plato dan Aristoteles sangat dihargai. Sedangkan humanisme merupakan gerakan yang lahir dari awal Renaisans, yang merupakan bentuk pengakuan akan martabat dan nilai manusia secara individual serta usaha untuk memaparkan kemampuan-kemampuannya. Pada perkembangannya, diskursus tentang humanisme kemudian tidak begitu populer dikalangan Islam. Hal in

PANDANGAN ISLAM TENTANG LINGKUNGAN HIDUP

Gambar
 SEPERTI INI PANDANGAN ISLAM MENGENAI LINGKUNGAN HIDUP Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi hidup kita. Batasan tentang lingkungan berdasarkan isinya untuk kepentingan praktis atau kebutuhan analisis kita perlu dibatasi hingga lingkungan dalam arti biosphere saja, yaitu permukaan bumi, air dan atmosfir tempat terdapat jasad-jasad hidup. Batasan lingkungan hidup dalam hal ini adalah semua benda, daya, dan kehidupan termasuk didalamnya manusia dan tingkah lakunya yang terdapat dalam suatu ruangan yang mempengaruhi kelangsungan dan kesejahteraan manusia serta jasad-jasad hidup lainya. Karenanya islam, secara jelas mengajarkan tanggung jawab manusia bagi kelangsungan hidup dan kesejah teraan makhluk hidup lainnya. Dalam firman Allah S.W.T. Q.S. Al-A’raf/56.27 dijelaskan mengenai menjaga kelestarian lingukungan hidup. Terjemahannya : dan janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi sesudah (Allah) memperb

IJTIHAD SEBAGAI SUMBER DAN METODOLOGI HUKUM ISLAM

Gambar
 IJTIHAD SEBAGAI SUMBER DAN METODOLOGI HUKUM ISLAM A.          Latar  Belakang   Sesungguhnya ijtihad adalah suatu cara untuk mengetahui hukum sesuatu melalui dalil-dalil agama yaitu Al-Qur'an dan Al-hadits dengan jalan istimbat. Adapun mujtahiditu ialah ahli fiqih yang menghabiskan atau mengerahkan seluruh kesanggupannya untuk memperoleh persangkaan kuat terhadap sesuatu hukum agama. Oleh karena itu kita harus berterima kasih kepada para mujtahid yang telah mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk menggali hukum tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh umat Islam baik yang sudah lama terjadi di zaman Rosullulloh  maupun yang baru terjadi.  Kita telah mengetahui bersama bahwa  sumber hukum tertinggi dalam Islam    adalah Al- Qur’an dan Hadits.  Di dalam keduanya terdapat hukum-hukum yang relevan dalam kehidupan kita bermasyarakat, beragama dan menjalani kehidupan kita sebagai khalifah di muka bumi ini. Tanpa disadari, keterikatan muslimin untuk taat kepada Allah dan Rasul-

MASYARAKAT MADANI DAN PERADABAN ISLAM

Gambar
 APA ITU MASYARAKAT MADANI? DAN SEPERTI APAKAH PERADABAN ISLAM? Wacana dan praksis tentang civil society belakangan ini semakin surut. Kecenderungan ini sedikit mengherankan karena dalam “transisi” menuju demokrasi, seharusnya wacana dan praksis civil society semakin kuat, bukan melemah. Alasannya, eksistensi civil society merupakan salah satu diantara tiga prasyarat pokok yang sangat esensial bagi terwujudnya demokrasi. Mewujudkan masyarakat madani adalah membangun kota budaya bukan sekedar merevitalisasikan adab dan tradisi masyarakat local, tetapi lebih dari itu adalah membangun masyarakat yang berbudaya agamis sesuai keyakinan individu, masyarakat berbudaya yang saling cinta dan kasih yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan . Ungkapan lisan dan tulisan tentang masyarakat madani semakin marak akhir-akhir ini seiring dengan bergulirnya proses reformasi di Indonesia. Proses ini ditandai dengan munculnya tuntutan kaum reformis untuk mengganti Orde Baru yang berusaha mempertahankan