KALIAN HARUS BACA,SEPERTI INI EKONOMI DALAM PERSPEKTIF ISLAM
EKONOMI DALAM PERSPEKTIF ISLAM
LATAR BELAKANG
Sejak
zaman Nabi Muhammad, ekonomi Islam telah berjalan hampir diseluruh jazirah Arab
bahkan sampai ke Afrika ini ditandai dengan adanya kelompok-kelompok atau suku-
suku di Arab waktu itu melakukan transaksi atau berdagang hingga
berbulan-bulan, karena dalam Islam tidak ada larangan bagi seorang Islam
berhubungan toisriis dan dagang dengan non Islam. Namun Islam juga memiliki
prinsip-prinsip etika dalam melakukan Ekonomi Islam yang salah satunya adalah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (bunga) yang terdapat dalam kitab
suci Al-Qur’an. Sistem ekonomi Islam sangat jauh berbeda dengan sistem
kapitalis yang banyak diterapkan oleh negara-negara barat termasuk
negara-negara Islam. Namun akhir-akhir ini ekonomi Islam yang diterapakn secara
syariah ulai diperhitungkan oleh ekonomi Global, terbukti pada saat menjadi
solusi untuk menyelamatka dari krisis ekonomi di tahun 1998. Hal ini dibuktikan
di tengah krisis ekonomi tahun 1998, ketika perbankan konvensional berguguran
(likuidasi) oleh Pemerintah, ekonomi syariah mampu bertahan. Sistem Ekoomi
Syariah memliki prospek yang sangat baik untuk berkembang di negara-negara
Islam khususnya di Indonesia. Tidak hanya itu saja saat ini pun sudah banyak
lembaga keuangan dengan prinsip syariah seperti, asuransi, pegadaian, pasar
modal, dan komoditas syariah. Pada prinsipnya sistem ekonomi syariah Islam
bukan hanya untuk mementingkan suatu golongan tertentu atau setidaknya
kepentingan sendiri untuk mendapatkan untung yang sebesar-besarnya tanpa
mempertimbangkan bagaiman kondisi nasabahnya. Perekonomian Islam tidak
menggunakan sistem riba melainkan dengan sistem bagi hasil yang transparan,
jujur dan akad (perjanjian) yang baik. Kemunduran ekonomi kapitalis yang
menerapkan asas pasar bebas dan ekonomi sosialis dengan kontrol negara dalam
perekonomian secara terpusat, merupakan titik pijak bagi perkembangan ekonomi
syariah. Asas yang didepankan dalam ekonomi syariah adalah keadilan atau
kesetaraan hak dan kewajiban, peniadaan segala bentuk penindasan atau
penggerogotan terhadap pihak lain, serta memiliki dimensi sosiologis. Pilar
utama perekonomian syariah adalah perbankan syariah.
EKONOMI DALAM PANDANGAN ISLAM
Dalam ilmu ekonomi dan ilmu lainnya
tidak luput dari kajian islam, bertujuan menuntun agar manusia berada dijalan
yang lurus (shirat al mustaqim). Ekonomi dalam pandangan islam merupakan
tuntunan kehidupan. Para cendekiawan menganggap kesejahteraan umat manusia
merupakan hasil akhir dari interaksi panjang sejumlah faktor ekonomi dan faktor
– faktor lain, seperti moral, sosial, demografi, dan politik. Kegiatan ekonomi
merupakan anjuran yang memiliki dimensi ibadah. Sebagai bukti bahwa Allah SWT berfirman,
“kami jadikan siang untuk mencari penghidupan”. (QS. An – Naba’ : 11). Dan
diriwayatkan oleh Abdullah, Rasulullah SAW. mengemukakan, “Berusahalah untuk
memperoleh kehidupan dengan cara yang halal, merupakan suatu kewajiban sesudah
kewajiban sembayang” (Muhammad Nejatullah Siddiqi, 1991:13).
Berdasarkan ungkapan Alqur’an dan hadist
tersebut jelas menunjukkan bahwa harta (kekayaan materi) merupakan bagian yang
sangat penting dalam kehidupan kaum muslimin. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa islam tidak menghendaki umatnya hidup dalam ketertinggalan dan
keterbelakangan ekonomi, sejalan dengan ungkapan, sungguh kekafiran itu
mendekati kepada kekafiran (Al – Hadist).
Meskipun demikian, islam tidak menghendaki
pemeluknya menjadi mesin ekonomi yang melahirkan budaya Materialisme
(hedonisme). Ekonomi dalam pandangan islam tidak bersifat materi semata, tetapi
lebih dari itu, rakus terhadap kekayaan dan sikap mementingkan materi belaka
sangat dicela dan tidak disukai oleh Allah SWT.
Ekonomi
dalam islam menurut beberapa sumber
1.Pertumbuhan ekonomi dalam perspektif Islam
Pertumbuhan ekonomi (economic growth) dipandang sebagai bagian terpenting dalam kebijakan ekonomi di negara maupun sistem ekonomi manapun. Karena pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu indikator meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Meskipun demikian, ditengah pesatnya perkembangan dalam bidang industri, sains, dan revolusi teknologi, di negara-negara maju kemiskinan absolut dan sejumlah permasalahan ekonomi lainnya masih terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis isu pertumbuhan ekonomi yang akan dikaji dengan kacamata ekonomi Islam. Peneliti menggunakan metode studi kepustakaan yang berkaitan erat dengan kajian teoritis dan referensi lain yang terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti. Hasil penelitian ini menemukan bahwa dalam kajian ekonomi Islam, persoalan pertumbuhan ekonomi telah menjadi perhatian para ahli dalam wacana pemikiran ekonomi Islam klasik. Konsep ini pada dasarnya telah dirangkum baik secara eksplisit maupun implisit dalam Al-quran, sunnah maupun pemikiranpemikiran ulama Islam terdahulu. Kekhasan pertumbuhan dan pembangunan dalam ekonomi Islam ditekankan pada perhatian yang sangat serius pada pengembangan sumberdaya manusia sekaligus pemberdayaan alam untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Ini tidak hanya diwujudkan dalam keberhasilan pemenuhan kebutuhan material saja, namun juga kebutuhan dan persiapan menyongsong kehidupan akhirat.
Ekonomi Dalam Perspektif Hadis Nabi Hadis Idri Kencana, 2010 Substansi penting buku ini membahas berbagai kaidah ekonomi islam dalam perspektif Hadis Nabi Muhammad SAW, yang disajikan dalam dua belas (12) bab: Nilai-nilai dasar ekonomi Islam; Motivasi dan tujuan ekonomi; Produksi; Konsumsi; Distribusi; Jual beli dan riba; Gadai; Penjualan jasa dan sewa-menyewa; Koperasi; Pemasaran; Kewirausahaan; dan Etika bisnis. Meskipun merupakan buku ajar (textbook), buku ini juga layak dibaca oleh siapa saja yang berminat untuk mengkaji ekonomi Islam. Baik bagi kalangan akademisi (dosen/pengajar dan mahasiswa) serta praktisi lembaga ekonomi syariah, maupun masyarakat pada umumnya karena di dalamnya membahas intisari Hadis Nabi yang berkaitan dengan ekonomi. Dengan memahami dan mendalami kandungan isi buku ini, diharapkan pembaca mampu memahami dan menganalisis ekonomi Islam berdasarkan Hadis Nabi untuk diapl ikasikan dalam kehidupan sosialnya
Perbedaan Ekonomi Islam dan Konvensional
Sistem
Ekonomi Kapitalis Salah satu sistem perekonomian yang sudah ada sejak abad 13
masehi, diawali di Inggris dan kemudian menyebar luas ke kawasan Eropa Barat
laut dan Amerika Utara.Sistem Ekonomi Kapitalis adalah sistem ekonomi yang
memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan
kegiatan perekonomian. Dalam sistem ini pemerintah dapat ikut campur atau tidak
sama sekali dalam sistem ekonomi ini. Lembaga hak milik swasta merupakan elemen
paling pokok dari kapitalisme. Ciri-ciri Ekonomi Kapitalis Pengakuan yang luas
atas hak-hak pribadi dimana pemilikan alat-alat produksi di tangan individu dan
individu bebas memilih pekerjaan usaha yangdipandang baik bagi dirinya.
Sistem
Ekonomi Konvensional Sistem ekonomi konvensional merupakan sistem ekonomi yang
banyak digunakan oleh berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Ekonomi
konvensional merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara
penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian. Sistem
ekonomi konvensional menyatakan bahwa pemerintah bisa turut ambil bagian untuk
memastikan kelancaran dan keberlangsungankegiatan perekonomian yang berjalan,
tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalamekonomi. Dalam ekonomi
konvensional, setiap harga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuaidengan
kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba
sebesar-besarnya, serta melakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan
bebasdengan berbagai cara. Hal ini mengakibatkan terbentuknya sekelompok orang
yang kayadan sekelompok orang yang miskin. Kaum kaya akan semakin kaya dan kaum
miskin akansemakin miskin. Di dalam sejarah dunia, terdapat beberapa sistem
ekonomi konvensional yang begitu berpengaruh diantaranya:
Sistem Ekonomi Kapitalis
Salah satu sistem perekonomian yang sudah ada sejak abad 13
masehi, diawali di Inggris dan kemudian menyebar luas ke kawasan Eropa Barat
laut dan Amerika Utara.Sistem Ekonomi Kapitalis adalah sistem ekonomi yang
memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan
kegiatan perekonomian. Dalam sistem ini pemerintah dapat ikut campur atau tidak
sama sekali dalam sistem ekonomi ini. Lembaga hak milik swasta merupakan elemen
paling pokok dari kapitalisme. Ciri-ciri Ekonomi Kapitalis Pengakuan yang luas
atas hak-hak pribadi dimana pemilikan alat-alat produksi di tangan individu dan
individu bebas memilih pekerjaan usaha yangdipandang baik bagi dirinya.
Aktivitas Ekonomi dalam islam bertujuan untuk :
1. Memenuhi kebutuhan hidup seseorang secara sederhana
2. Memenuhi kebutuhan keluarga
3. Memenuhi kebutuhan jangka panjang
4. Menyediakan kebutuhan keluarga yang ditinggalkan
Memberikan
bantuan sosial dan sumbangan menurut jalan Allah SWT. (Muhammad Nejatullah
Siddiqi, 1991 : 15). Misalnya : memberikan sumbangan kepada anak yatim, fakir
miskin dll.Didalam bidang kegiatan ekonomi, islam memberi pedoman – pedoman /
aturan – aturan hukum, yang ada pada umumnya dalam bentuk garis besar. Hal itu
dimaksudkan untuk memberi peluang bagi perkembangan kegiatan perekonomian
dikemudian hari (sebab syariah islam tidak terbatas pada ruang dan waktu).
Manusia sebagai makhluk yang memiliki berbagai
keperluan hidup telah disediakan oleh Allah SWT, beragam benda yang dapat
memenuhi kebutuhannya. Dalam rangka memenuhi kebutuhan yang beragam tersebut
tidak dapat manusia berjalan sendiri. Dengan kata lain, manusia harus bekerja
sama dengan manusia lainnya. Hal itu dilakukan tentunya haruslah didukung oleh
suasana yang tentram. Ketentraman akan dapat dicapai apabila keseimbangan
kehidupan dalam masyarakat tercapai (tidak terjadi ketimpangan yang akan
bermuara kepada kecemburuan sosial). Untuk mencapai keseimbangan tersebut
diperlukan aturan – aturan yang dapat mempertemukan baik kepentingan individu
maupun kepentingan masyarakat.
Untuk bidang kegiatan perekonomian,
islam memberikan aturan hukum yang dapat dijadikan sebagai pedoman, baik yang
terdapat didalam Al-Qur’an maupun sunnah Rasulullah SAW. Mewujudkan
kesejahteraan yang hakiki bagi umat manusia merupakan dasar sekaligus tujuan
utama dari syariat islam. Oleh karena itu tujuan akhir dari ekonomi islam
adalah sebagaimana tujuan dari syariat islam tersebut, yakni mencapai
kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Semakin berkembangnya zaman, modernisasi
telah mempengaruhi perekonomian umat manusia terutama dalam memenuhi kebutuhan
baik primer maupun sekunder dan hal tersebut mengikat. tidak boleh tidak,
manusia cenderung harus berusaha untuk memenuhinya. Ekonomi adalah Syarat dari
Prasyarat utama untuk menunjang kehidupan manusia, kehidupan tidak akan
berjalan sesuai dengan harapan tanpa adanya kerja keras. Islam mengajarkan umat
manusia untuk bekerja keras dan sebagai panutan atau pedoman kita yaitu
berlandaskankan kepada Al - Qur'an dan Al - Hadist. Al - Qur'an dan Al - Hadist
menjawab segala pertanyaan manusia baik di dalam perkembangan yang ada di Era
kuno hingga modernisasi bahkan masa mendatang.
Komentar
Posting Komentar